Postingan

THE REPENTANCE

THE REPENTANCE Muh. Dliyaul Haq “Damn it...!!!” grumbled kartono to a man on the mirror who faced him. However, the man-on the miror- wasn’t merely quiet. He, Indeed, did like what Kartono had said. The man on the mirror was Kartono’s expression because of having frustation. It was exactly four weeks Kartono had not a real job. Since fired from a company he had worked, he didn’t have a real status whether a vagrant or a jobless. However, right now he promply needed much money to survive and pay for his all debt. For several days, Kartono had attempted to apply a job in a firm, but his effort didn’t bring about a good result. A sertificate of his yunior High school couldn’t make his hope to get the job he wannted to come true soon. “you must be failed again, right?” asked uncle Kun while enjoying his cigaratte. “ where do you exactly wanna apply for?” uncle Kun continued. “ in the company like i did last month”. Answered kartono while facing his face on the mirror. “

MUSIM HUJAN TIBA

MUSIM HUJAN TIBA Oleh:   Sasmito Hudoyo             Pada saat  aku tiba di daerah  penempatanku di SMP SATAP Lemarang  Desa Lemarang Kecamatan Reo Barat Kabupaten Manggarai Raya pada awal musim hujan pada bulan Oktober 2012. Kondisi wilayah terletak di pesisir pantai utara Desa itu berbatasan langsung dengan Kabupaten Manggarai barat.             Selamat datang di SMP SATAP Lemarang di pagi itu siswa siswi sudah berbaris untuk menyambut kedatanganku di sekolah, langsung saya masuk ke ruang guru rekan kerja sudah menyambut selamat pagi pak, langsung saja menghampiri untuk berjabat tangan dan memperkenalkan diri nama saya Sasmito Hudoyo yang pertama bapak Aloidajusius selaku kepala sekolah,pak Maertinus Ten Guru bahasa Indonesia,Pak Angel guru agama khatholik, Friddaus sukur guru matematika, Doroteus egot guru bahasa Inggris, Herybertus Jehali guru PPKN, Yustina Mutis guru IPS saya berasal dari Temanggung Jawa Tengah dari Universitas Negeri Semarang jurusan PJKR ikut progr

Muridku yang De’dia

Muridku yang De’dia Oleh : Vania Abriastanti Gumbang, begitulah orang sering memanggil dusun tempatku mengajar dan belajar. Di dusun itu terdapat sebuah sekolah yaitu SD Negeri Gumbang. Setiap pagi murid SD Negeri Gumbang berjalan berkilo-kilo jauhnya, bersandar dibahu angin jalan yang dingin, berkelok-kelok medan terjal. Tapi semangat untuk berangkat sekolah tidak pernah pudar. Setelah liburan kenaiakan kelas, awal tahun ajaran baru 2013/2014. Kulihat anak-anak berkumpul di halaman sekolah riuh ramai dengan candaan mereka. Begitu pula dengan kehadiran semua guru menurutku itu awal yang cukup baik. Dimulailah program baru, semua terasa penuh dengan harapan baru dan semangat yang baru pula. Setelah rapat pembagian tugas aku mendapatkan jadwal mengajar yang salah satunya matematika di kelas V. Akhirnya, setelah dibentuk jadwal mengajar aku mulai mengajar. Pada suatu hari aku mulai masuk di kelas V untuk mengajar matematika. Dengan semangatnya seorang anak memukul meja d

Banyak Senyuman Di Tengah Keterbatasan

Banyak Senyuman Di Tengah Keterbatasan Rizki Amalia Di bawah sinar lampu pelita, saya menuliskan sepenggal kisah tentang Ku bersama mereka. Ya, “Mereka”. Mereka adalah tujuanku. Tujuan mengapa saya bisa sampai di sini, di Nusa Tenggara Timur. 14 Oktober 2013, Saya dan teman-teman Sarjana Mendidik di daerah Tertinggal, Terluar dan Terdepan (SM3T) dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) tiba di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Menginjakkan kaki pertama kali di tanah Flores, bagi Saya adalah hal yang luar biasa dan tak pernah terbayangkan. Kami diterima di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dinas PPO) kabupaten Manggarai. Setelah melalui upacara serah terima, diumumkanlah daerah penempatan kami masing-masing dan sampailah nama saya disebutkan. Saya ditempatkan di SMA Negeri 1 Reok. Kemudian, kami berpisah menuju ke tempat tugas masing-masing. Berangkatlah saya menuju daerah penempatan, yaitu di SMA Negeri 1 Reok. Saya berangkat dengan naik o